
http://222.124.164.132/web/detail.php?sid=164464&actmenu=35
Pada malam saat masyarakat resah mengantri BBM, berharap bisa sedikit menghemat dengan membeli BBM dengan "harga lama", dan sebagian masyarakat yang lain kebingungan menghadapi pelaksanaan bantuan langsung tunai (BLT), Gubernur DIY dan Bupati/ Walikota se-DIY kecuali Bantul, beserta istri masing - masing, melakukan lawatan ke Jepang dan Korea selama sekitar satu minggu.
Total personel yang ikut serta dalam "lawatan akbar" ini sekitar 25 orang. Sementara Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX dan Sekda DIY Tri Harjun Ismaji beserta para Asisten Setda Pemprop DIY tidak ikut serta dalam rombongan ini. Merekalah yang ditugasi menjalankan roda pemerintahan Pemprop DIY selama ditinggal Gubernur dan sejumlah Kepala Dinas melawat ke Jepang dan Korea.
====================================================
Meskipun lawatan itu, pastinya, dalam rangka dinas, namun tidak bisakah lawatan ini ditunda, didelegasikan atau dibatalkan, demi sesuatu yang namanya keprihatinan terhadap rakyat kecil yang nyata - nyata sedang berduka?
Dalam keadaan seperti ini, jika pemimpin tidak dapat berbuat sesuatu untuk membuat keadaan lebih baik, setidaknya sedikit empati, perhatian, atau menunjukkan perilaku prihatin dapat memberi sedikit kesejukan.
Mungkin empati memang mahal di negeri ini!
photo antri bensin diambil dari sini