Selasa, 20 November 2007

Turut berduka cita ...


Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un

Berita duka datang lewat telepon dari Nozqa yang sedang di Jogja, mengabarkan bahwa

Ayahanda dari Idaman Andarmosoko
telah wafat di RS ST Carolus Jakarta, hari ini , Selasa 21 November 2007. Akan dimakamkan di Gambiran, Yogyakarta, pekan ini, kepastian waktunya menyusul.

Mengucapkan turut berduka yang sedalam - dalamnya dan mudah - mudahan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan, Amin..

Catatan:
Gambar diambil dari sini

Berita terakhir:

Ayahanda dari Idaman sudah dimakamkan di makam Gambiran, Yogyakarta, pada hari ini,  Kamis, 22 November 2007 pukul 11:00 WIB

MPers yang datang:
Alan, Debi, Nozqa, Hida

Mudah - mudahan Almarhum mendapat tempat yang baik di sisi-Nya, diterima semua amal baiknya, diampuni semua dosa dan kesalahannya. Amiinnn..

titipan pesan dari Idaman:
.. belum sempat Ngempi....


Kamis, 15 November 2007

Akhirnya kopdar juga dengan Sabri si "muthus"




Date: Wednesday, 14 November 2007
Location: Cafe Momento, Prayan, Yogyakarta

Sebenarnya udah janjian dengan mulus dengan mbak Difla dan Jeng Lala untuk kopdar dengan Sabri di Momento hari Rabu Malam jam 9. Jam 9? Iya sualnya Sabri pamit mo ke Klathen dulu, mbuh ada urusan apa.. (bocoran dari mbak Difla, mungkin gak ke Klathen tuh, tapi ke mBekonang cari Ciu buat "muthus.. hehe..)

Tapi sampe di momento kok.. whaaa.. penuh buangggettt.. sampe nggak bisa parkir motor.. suk - sukan.. Berhubung ini perut nggak bisa nunggu lama - lama, Debi dan Hida memutuskan secara sepihak untuk makan dulu di Dixie.. hehe.. Lucunya Lala dan Sabri, keduanya sudah di momento, tapi ternyata tidak kenal satu sama lain. Belum sempat kami nyusul ke momento, Lala harus pulang cepat karena sakit perut. jadi mereka berdua nggak jadi kopdar :( (jangan -jangan udah sempat lirak lirik..)

Nah dari dixie.. kami ke Momento.. langsung menemui Sabri yang duduk sendiri sambil mengangkat kaki.....

Sabtu, 06 Oktober 2007

Jumat, 05 Oktober 2007

Teror FPI merambah media massa


http://pormadi.wordpress.com/2007/10/05/fpi-menekan-yogya-tv/#comment-10722
Hilang sudah hiburan bermutu tiap sore, nonton "Kongkow bareng Gus Dur" di Jogja TV, stasiun TV lokal yang berbasis di Jogja. Pasalnya, mulai 3 Oktober yang lalu, pihak Jogja TV sudah menghentikan siaran itu, karena adanya tekanan dari FPI.

Berikut ini siaran pers yang saya kopipas dari link di atas:
==========================================

Jakarta 4 Oktober 2007

Siaran Pers :

*KBR68H Sesalkan Tekanan Terhadap Yogya TV*

Sensor oleh kelompok yang tidak toleran pada perbedaan pendapat, rupanya masih saja terjadi. Kali ini menimpa Yogya TV, stasiun televisi lokal yang berbasis di Yogyakarta.

Manajemen televisi itu, sejak 3 Oktober 2007, tidak dapat melanjutkan penayangan acara “Kongkow Bareng Gus Dur” dikarenakan situasi yang kurang kondusif. Demikian surat yang kami terima dari manajemen Yogya TV.

Menurut laporan yang kami kumpulkan, Yogya TV dikomplain oleh FPI Yogyakarta karena acara itu dianggap menghina pimpinan mereka. Yogya TV diminta untuk menghentikan penayangan acara Gus Dur tersebut.

Kami menghargai keputusan yang diambil Yogya TV. Tetapi kami menyesalkan adanya tekanan tekanan yang masih menghambat kebebasan bersiaran di negeri ini.

Kongkow Bareng Gus Dur adalah acara rutin yang diadakan KBR68H setiap Sabtu pagi, dan disiarkan lebih dari 70 radio anggota jaringan di seluruh Indonesia.

Selama ramadhan, program itu juga diputar untuk stasiun televisi, dan tersedia 15 episode yang siap tayang. Versi televisi ini diproduksi KBR68H bersama School for Broadcast Media, dan disebarluaskan dengan dukungan Ragam Production House dan Tifa Foundation. Sebanyak 12 televisi lokal, termasuk Yogya TV menyiarkan acara tersebut.

Kami berharap Yogya TV, juga media-media lain di negeri ini, akan terbebas dari berbagai tekanan, dan dapat menyiarkan program yang dinilainya layak untuk pemirsanya tanpa rasa was-was.

Santoso

Direktur Utama

KBR68H
=======================================================

Apa ya sebegitu hebatnya sih FPI, sampai bisa dan boleh berkuasa atas siaran TV?

Sabtu, 15 September 2007

When Suzan came to town :)




Date: Friday, Spetember 14, 2007
Location: Rumah Makan "Ampera", Jalan Kledokan ---warnet "Green net" Jalan Kledhokan --- Angkringan "Sebul", Timoho

Kopdar perdana dengan Mbak Suzan yang lagi weekend (a very busy weekend) di Jogja. Meeting point pertama di RM Ampera, sebelah warnet "green net" milik mbak Suzan. Selesai makan di sana, rombongan pindah ke Greenet yang lagi transisi - renovasi. Dari sini, Katy, Fani dan Pak Yo pamit.. yang lain meneruskan ngobrol di Angkringan "sebul" Timoho..

Sipp juga ngobrol ditemeni wedang jahe, sego kucing dan nyamikan lain.. :)

Jumat, 14 September 2007

Ritual Minggu pagi




Date: Sunday, Sept 9, 2007

Kebetulan ingat bawa kamera pas jalan - jalan pagi keliling desa. Jadilah.. jalan - jalan narsis.. :D

Judulnya sih jalan pagi, tapi ya itu, ditambah wisata belanja. Asal ada warung, belanja.. Pertama mampir di warung nasi langgananku, beli nasi sebungkus, berapa coba? Seribu limaratus! lumayan banyak lho porsinyaa..

Abis itu, mampir di warungnya Mbak Gotri. Dua ibu temen jalanku pada belanja, aku enak - enak minum teh anget tanpa gula yang selalu ditawarkan mbak Gotri kalo kami mampir ke sana. Hari itu ada tambahan jambu air dari kebunnya (gratis lho)..

Persinggahan ketiga.. simbah yang punya kebun pepaya. Nggak cuma mampir ngobrol, kami juga dibawain (gratis lagi) pepaya yang mateng ranum ...

Ini jalan pagi, belanja, atau mulung? :D

Sabtu, 08 September 2007

Kopdar dengan Katy


http://mbakyucute.multiply.com/photos/album/59/KOPDAR_MILAS_Cafe_
Sudah lama pengen kopdar dengan Katy, dan akhirnya kesampaian jugaa.. akhirnya..

Setelah sms-an.. janjian - janjian.. akhirnya disepakati ketemuan di MILAS cafe di Jl. Parangtritis. Tempatnya ok, cuma agak "tersembunyi", masuk dikit ke dalam gang di sebelah selatan hotel Matahari.

Akhirnya ngumpul hari Jumat kemaren: Katy, Shandy, Hida, Debby, dan Pak Yohanes. Kenalan, makan, ngobrol...

Rasanya seperti sudah kenal luammmaaa... :) :) :)

Nah, foto - foto selengkapnya, sudah upload di rumah Katy, klik saja link di atas..

Rabu, 05 September 2007

Maksibar di Bebek Kremes Wong Jogja




Date: Wednesday, September 5, 2007
Location: Bebek Kremes Wong Jogja, jalan Kaliurang km 5.2 Yogyakarta

Special Sambal Pandega Martha




Date: forgotten
Location: RM SS (Special Sambal), jalan Pandega Martha, Yogyakarta

Kopdar minggu siang dengan mbak Dede dan Ata putrinya yang sangat "camera sensitive" dan mbak Ida dan Dennis, putrinya yang juga manis pintar menggemaskan..

Photo session dilakukan setelah "penyerbuan" usai :D

Rabu, 29 Agustus 2007

Rumah Makan Seger Sumyah




Arti harfiahnya Segar dan ceria,

Itu nama Rumah makan di tepi jalan alternatif Bogem - Kaliurang, tepatnya di Jalan Cangkringan. tapi sayangnya siang itu Rumah makan ini sepi :)

Sate kambingnya oke, empuk, nggak ngelawan :p
Bumbunya kecapnya juga mantap, pas manisnya
Nasinya buanyak.. mantab...

Wajib coba... :D

Senin, 27 Agustus 2007

Teladan87 ngumpul di Cozy




Alumni SMA 1 Teladan Yogyakarta yang lulus tahun 1987 ngumpul (lagi) di Cozy Easy Dining, Jl. Laksda Adisicupto, Yogyakarta, hari Jumat 24 Agustus 2007. Yang datang lumayan banyak, Minong the celebrity datang awal disusul Hida & Ika, Dini, Santi, Asih & Purna, Didik, Dento, Firman, Ridwan, dan Yayok. Ana Tri kirana alias bu Wawali datang terakhir :D

Kumpul - kumpul, tukar busines card dan nomer Hape, updating news, guyon - guyon..
Rasanya jadi 20 tahun lebih muda :)

Kamis, 05 Juli 2007

Low Batt kok diisi pulsa..


Maaf bagi yang pernah denger cerita ini, hehehe.. 
(soalnya sudah diobrolin sambil ngopi kemaren malam )
pura - pura belom dengar aja yaaa?


Seorang sejawat menceritakan ini sambil senyum - senyum:
=======================================================
"Waktu kemaren saya di Jakarta, sesampainya di airport menjelang pulang ke Jogja saya sms ke suami, "Pa, sy sdh sampai ke CKG, brkt bentar lg maaf ga bisa sms sering - sering, hp low batt"
Sesaat kemudian sms masuk. Lho, kok ada kiriman pulsa?
Meskipun heran, ya seneng juga.. Lumayan, tanggal tua ini. Ini pasti dari si Papa yang salah ngerti, low batt dikira habis pulsa.

Sesaat sebelum boarding, saya sms suami lagi,"Pa, sy sdh mau boarding, hp masi low batt ni, sekalian abis ini mo dimatiin." Setelah itu hape sy matikan dan sayapun pulang ke Jogja.

Setelah pesawat mendarat mulus di Jogja, hape saya hidupkan, untung masih nyala. Eh.. ada kiriman pulsa lagi, ditambah sms dari suami, "Ok, saya isiin tuh pulsanya, tapi cuma tinggal yg 25 ribu di konter tetangga. Cukup kan?"
*sampe di sini.. ceritanya putus - putus karena dia mulai cekikikan..*

Besok paginya saya ke sekolah anak ngambil rapot. Karena kecapekan, saya lupa ngga nge charge hape. Jadinya pas di sekolah anak, hape low batt lagi. Pas membalas sms suami, saya bilang,"Iya, bentar lg selesai nih, wah hp dah low batt lagi niihh.."

Eh.. lha kok sesaat kemudian ada kiriman pulsa lagiii!!! Ini gimana, wong low batt kok diisi pulsa.. tapi lumayaaan... tanggal tua dapet supply pulsa.."

============================================================
Komentar kami?
"Itu bukan cuma hape.. tapi kayaknya suamimu juga low batt...."



Kamis, 07 Juni 2007

Detik - detik menjelang pulang (terakhir: minggu malam)




Menjelang kepulangan Nozqa dan Winda ke Bandung, Minggu malam dengan kereta jam 23:40, kami bersantai di rumah Kalasan.Victor sang tamu misterius diculik ke Kalasan juga :)

Jam 22:30 taxi membawa mereka ke stasiun Tugu.
'Till we meet again...

Misteri pemilik dompet biru kembang - kembang




Setelah nonton pentas boneka raksasa, kami berempat (Winda, Nozqa, Hida, Tamu misteriusnya Nozqa), makan di RM Bu Kudo di sebelah timur alun - alun utara.

Dari sini terkuaklah misteri tamu misterius Nozqa. Setelah difoto candid dari belakang oleh Winda, maka inilah foto tampak depan Victor, yang (ternyata) dompetnya berwarna biru muda kembang - kembang :D

Ada yang kenal?

Kamis, 31 Mei 2007

training pemberdayaan masyarakat




hari senin yl saya menjadi trainer dalam pelatihan pemberdayaan masyarakat tentang swa medikasi (self medication). Intinya bagaimana kritis menyikapi iklan obat, bagaimana memilih obat yang dijual bebas, bagaimana membaca informasi dalam kemasan dan bagaimana membandingkan kualitas berbagai merek obat yang tersedia.

Dominasi informasi dari industri farmasi sedemikian kuat, dibuktikan dengan membanjirnya iklan obat di media massa, dengan pesan yang kadang - kadang tidak masuk akal. So, be smart and be a critical medicine consumer!

Rabu, 23 Mei 2007

khusus dewasa: tertarik perawatan tubuh yang tidak biasa? Coba....


http://www.news.com.au/entertainment/story/0,23663,21746679-5007192,00.html?from=public_rss
The butt facial!

Bosan dengan layanan facial biasa di salon?
Nah coba lah facial di bagian tubuh yang tidak biasa, yaitu butt facial (errr.. harusnya bukan facial dong yaa..facial kan dari face gitu?)

Tapi dari artikel di link di atas butt facial kayaknya akan menjadi trend baru perawatan kecantikan..

Mau coba?
Tapi.. tunggu dulu menurut artikel diatas, biaya layanan ini adalah $US650 ($780) untuk perawatan satu jam... whoaaa.. mahal banget yaaa...

Berminat?
(Jadi klien, atau therapist ya, enaknya?)

Senin, 21 Mei 2007

Quality of drug advertisements in mass media



QUALITY OF DRUG
ADVERTISEMENTS FOLLOWING DEREGULATION OF MASS MEDIA IN INDONESIA



Hidayati S, Munawaroh S, Saleh-Danu S



INRUD –Yogya, Indonesia



Problem
Statement:

The quality of drug advertisements (ads) in various media in
Indonesia has become a major
concern in the last decade. Studies reported that information about drug in
advertisement was either not objective, incomplete, or misleading. Ironically, drug advertisement is usually the
main source of information received in general public as objective and unbiased
source of information about drug for general public is scarce.



Since 1998, there has been a major change in the
social politics in Indonesia including the elimination of ministry of
information which previously controlled the mass media, which in turn,
stimulated the increasing number of media. Accordingly, number of ads also
growth rapidly, including drug ads. Therefore, it is important to observe the
quality of information in drug advertisement after the deregulation.



Objective: To evaluate the quality
of information in drug ads in various mass media, including TV, radio,
magazines, newspaper, and billboard using the criteria in the WHO-Ethical
criteria of medicinal drug promotion (WHO-EC).



Design: descriptive-analytical.

Setting and population: Observation on drug
advertisement in media was conducted in 1996 (phase I) and 2003 (phase II), during
which 317 ads were observed in phase I and 1451 ads were observed in phase II.
Ads were observed from 2 TV channels in 2 days broadcast, 2 radio stations in 2
day broadcast, 1 daily newspaper for one month, 2 monthly magazine for a year,
billboards in main streets and displays in 50 pharmacies. Awareness of the
regulatory authority and availability of law, regulation, and monitoring system
concerning drug ads was observed by conducting interview with key persons in
National Agency of Drug and Food control (NA-DFC)

Outcome measure: % of drug advertisements
mentioning generic name, indications, contraindications, manufacturer/distributor’s
name. Availability of legal document on drug promotion.



Result: Result in phase I
showed that 26% of drug ads mentioned generic name compared to 36% in phase II.
Indication was mentioned in 52% drug ads in phase I, compared to 93.3% in phase II. Contraindication was
mentioned in 2.6% drug ads in phase I, while in phase II it was 36.5%.
Manufacturer’s name was mentioned in 56% drug ads in phase I compared to 82.4%
in phase II. Drug regulation in Indonesia has covered drug promotion including
drug ads with MOH decree 386/1994. During 2001, 675 cases of promotional violation has been
reported to NA-DFC, and 139 cases categorized as breaching the law.



Conclusion: Despite the growing
number of media and drug ads, it is concluded that the quality of information
in drug ads was better in phase II of the study.



this study has been presented in the second International Conference on Improving Use of Medicine, Chiangmai, in 2004. The photos are here.










Attachment: who-ec.ppt

Sabtu, 12 Mei 2007

Basa Jawa tur ora penting: Baladewa kelangan gapit





Wes pirang - pirang dina iki aku kepingin nulis artikel sing rada mutu  nanging nganggo basa Jawa. Jebul kok ya angel temen. Ana sakjerone artikel sing durung dadi kuwi aku uga kepingin gawe sanepa yen priyagung kelangan prabawa ki kaya wayang satriya kang ilang gapite. Nanging ndilalah aku blas ora kelingan paribasan basa jawa sing ngemu unen unen kuwi.. "kaya.... ilang gapite" Kaya sapa yaa? Werkudara? Gatutkaca? Dursasana (Dursasana ki satriya dudu yaa?)

Saking judheg anggonku mikir, satriya ngendi kang kelangan gapit kuwi, aku dadi ra sida ngrampungake tulisanku. Lha pas ndelok Iwan Fals neng TV sing  nyanyine apik banget, nanging bareng kudu pidato mung plegak pleguk ora karuwan, aku njuk kelingan satriya iku maneh.."Lha.. iki ya padha wae.. kaya......... ilang gapite," mengkono pikirku. Rasa penasaran (penasaran ki basa Jawane apa?) ku metu maneh. Sapa ya? Kaya ... ilang gapite, kaya sapa?

Tekan kantor, kanca - kanca sak kantor tak takoni yo ora ana sing ngerti. "Sik tak takokke Pak Anu neng gedung Pusat bagian X.. kae jagone babagan wayang.." mengkono ngendikane Bu M. Wah, urusan kelangan gapit wes nyebrang kantor Aku uga sms kanca - kancaku sing kira - kira ngerti urusan iki. Lha kok saben sing daktakoni melu penasaran. Ho'oh ya? Sapa sing Ilang gapite? Malah ono sing wangsulan, sik tak nyuwun priksa Prof Anu, Dokter Anu, utawa Doktor sapa maneh.... we lha gawat..  para priyagung Gadjah Mada arep melu urun rembug urusan kelangan gapit..

Esuk uthuk uthuk mau, bar subuh wes ana pirang - pirang sms mlebu Hapeku:
"Jebul Baladewa sing kelangan gapit",
"Kayaknya Prabu Baladewa Bu.. kalo gak salah"
"Bu, kata suami saya, Prabu Baladewa ilang gapite"
lsp (lan sapanunggalane)

ana maneh sing unine:
"Oh Raden Gatotkaca ya boleh ya? Ya, Prof matur nuwun.." Iki mesthi forward-an seka priyagung Gadjah Mada sing uga piawai sual per-gapitan..

Sing gawat maneh:
"Lha arep nggapiti sapa ta?"
"Panjenengan nemu gapit wonten pundi"
wee.. lha saya adoh ki urusan-e..

Aku banjur eling Wiwit Ibune Vari.. hehe.. sapa ngerti dheweke uga duwe ngelmu pergapitan eh pewayangan kang dhuwur, dadi ngerti, sapa sing sakjatine kelangan gapit. Wes pokok-e sapa sing kira -kira ngerti tak takoni.

Bareng tak coba nggoleki neng google, jebul urusan iki uga wis diserat ana wikipedia. Pancen paribasan iku unine:

Baladewa ilang gapite, iku wong kang ilang kaluhurane. Baladewa iku wayang kang gagah pideksa, nanging wayang yen ilang gapite ora isa dienggo dening dhalang. Gapit iku kayu utawa lulang penyu sing kanggo njepit wayang supaya bisa ditancepke ing debog lan bisa jejeg.

Wah, ngertio isa digoleki seka google, aku rak ora sah marai geger wong sak kampung kon nggoleki sapa sing kelangan gapit Kagem para kanca, sanak kadang inggih para pini sepuh lan priyagung ingkang sampun kula repoti babagan pergapitan punika, kula nyuwun agenging pangaksoma..


Jebul gapite Prabu Baladewa uga isa digoleki ana internet..


 


  


Gambar Prabu Baladewa, kajupuk seka kene


Kamis, 10 Mei 2007

Komentar aneh Iwan Fals




Ini tentang "satu Jam bersama Iwan Fals" yang digelar Indosiar, Selasa Malam (8/5/2007).

Jika Anda penggemar setia Iwan Fals, atau sering mencermati penampilan "Live" Sang Legenda ini di atas panggung, tentu telah mahfum bahwa di balik kegarangannya ketika melantunkan lagu, Iwan bisa tiba - tiba menjadi kikuk, terbata - bata dan "wagu" ketika harus berbicara "normal" di depan orang banyak. Pandangan matanya yang membara ketika melantunkan syair - syair "magis"nya dapat berganti menjadi pandangan kebingungan -seperti pandangan remaja yang harus bertemu orang tua pacarnya- ketika Iwan harus memberikan pengantar tentang lagu yang akan dibawakannya. Kosa - kata puitis seperti syair - syair dalam lagunya seketika akan terbang entah ke mana..

Misalnya di awal penampilannya, mengomentari kehadiran duta besar anak yang datang dari Amerika dan Australia, Iwan mengatakan "Halo..... ngomong apa nih, I can speak English little-little," Ungkapan lugu ini tentu saja tidak aneh kalau keluar dari mulut Thukul Arwana, tetapi ketika mendengar Iwan Fals mengucapkannya, saya tercekat juga. Masak sih Iwan Fals jadi kaya Thukul?

Lebih aneh lagi ketika Iwan memberi pengantar lagu "Pulanglah" yang didedikasikan untuk Munir yang meninggal diracun dalam perjalanan Jakarta - Singapura - Amsterdam pada tanggal 7 September 2004. Selain untuk Munir, Iwan juga mengenang Chrisye yang baru saja meninggalkan kita semua. "semoga.. "katanya.. terbata - bata.."Semoga betah di sana.."

Haa.. gak salah dengar tuu? Kok semoga betah di sana? Pernahkan orang mendengar komentar seaneh itu? Ketika mendengar tentang seseorang yang meninggal, pernahkan anda mengatakan, "Semoga Almarhum betah di sana.."?

Memangnya kalau nggak betah.. mau apa lagi, coba?

Yah, itulah Iwan Fals yang lugu dan apa adanya. Sang legenda yang kembali menjadi manusia biasa begitu denting gitar berhenti. Dan komentar aneh yang lahir dari keluguannya itu, tentu saja tidak mengurangi pesonanya. Selama ia masih melantunkan gitarnya, ia akan terus menyanyikan lagu - lagu yang sarat akan pesan cinta, hidup, dan perdamaian.

Dengan satu syarat, jangan lagi memintanya berpidato..

"Just keep on singing.."


Foto diambil dari sini





Rabu, 02 Mei 2007

Menghabiskan sore bersama Ika




Ika dewi Ana, sahabat sejak SMA, berlanjut sampai kuliah (dia kuliah di FKG), teman "sakglundhungan" di majalah Balairung, yang kini jadi staf di FKG kemaren ngajak kopdar sore di Ambarukmo Plaza.

Sebenarnya saya pengen ngajak dia makan di Bakso Rusuk Solo, Kalasan, "secara" kami suka makan bakso, dan Ika adalah satu - satunya teman makan bakso yang tidak akan memberikan komentar atau gesture negatif kalo saya pesan mangkok kedua (soalnya dia juga pasti akan memesan lebih dari satu mangkok). Tetapi di sms Ika menulis"bagaimana kalo ketemuan yang pertama ini kita rada hedonis dikit, ke Amplaz."

Jadilah kemaren kami ketemuan di Amplaz.. langsung asyik cerita mulai dari cerita - cerita "aneh" jaman SMA, terus ke jaman kuliah.. sampai "rekonstruksi" perjalanan hidup..

Ika - Ika.. the passing of time only makes me realize,
how close we actually are...

NB: sempat nelepon Tagor, sahabat kami juga yang sekarang di GATRA

Maksibar bersama Papanya Iyog


bersama piring - piring kosong dan bungkusan dalam tas plastik yang dibawa pulang

Kemaren makan siang berempat: Wiwit ibunya Vari , Titin (Ti2n), Hida , dan Alan Papanya Iyog :). Tempatnya.. di tempat makan favoritnya Wiwit (dan hida) di Sate Samirono, depan Kampus UNY, Yogyakarta.

Ngobrol ngalor ngidul... dengan basa Jawa, sampai lupa kalau ada yang baru saja pindah dari Jakarta hehe.. sudah fasih banget kok basa Jawanya.. :D

Sate campur ati (perasaan porsinya kok makin mengecil yaa?) + nasi licin tandas dalam hitungan menit, masi ditambah bungkusan sate +tongseng untuk dibawa pulang..