Rabu, 28 Januari 2009

Curhat seorang Bapak soal asisten..


http://wiwid2612.multiply.com/journal/item/4?mark_read=wiwid2612:journal:4&replies_read=6
"Puyeng.. mikir Asisten.." demikian gerutu Ismu a.k.a wiwid a.k.a gembul. Sekadar membaca curhatannya saja sudah cukup ikutan puyeng:

===========================================
......
Ternyata dugaan kami benar, belum genap sebulan umur anak kami, si A minta pulang kampung dg alasan anaknya sakit keras (sdh bbrp kali dia minta ijin pulang tp istriku tdk membolehkan, karena masih jd tanggungan Yayasan selama bekerja 3 bln dan menurut keterangan Yayasan via telp, anaknya si A tidak sakit). Akhirnya, dengan pertimbangan kemanusiaan kami memulangkan si A tsb dengan memberinya pesangon selain gajinya yang sebulan.

Jadi lah kami kelabakan cari pengganti baby sitter (BS) karena anak kami belum genap 2 bulan umurnya. Karena harus gerak-cepat, kami menelpon beberapa yayasan penyalur BS di kota kami dengan harapan segera mendapatkan BS yg baru. Kemudian, salah satu yayasan yg kami telpon menawarkan kriteria BS yg kami perlukan, dan dengan segera istriku pergi ke yayasan tersebut untuk menjemputnya. Sebut saja si U namanya. Rada tenang karena minimal istriku masih cuti melahirkan ada yg menemani di rumah.

Baru dua hari si U bekerja, rupanya aku dan istriku mulai gak "comfort" dengan tingkah dan pekerjaan si U karena dia tidak pernah mau menyuci piring bekas makanannya dan tidak pernah mau pula membantu menyucikan popok/baju anak kami, katanya "ini bukan pekerjaan BS".
..........................................................

Selain itu si U juga suka membandingkan kami dengan majikan yg dia ikuti sebelumnya dan mengatakan bahwa kalo majikan sebelumnya suka membawanya jalan-jalan ke mall dan setiap hari diberikan uang 10 ribu, meskipun untuk itu dia harus siap bekerja 24 jam.
........................................................

Istriku menelponku bahwa suami si U datang bersama 2 orang temannya yg badannya besar2, aku langsung panik & cepat sarankan istriku utk segera panggil satpam perumahan. Untunglah kemudian tidak terjadi peristiwa yg tidak diinginkan selain hanya si U hanya minta waktu utk keluar rumah beberapa jam dengan alasan ngantar suami beli kebutuhan anak. Seminggu kemudian, saat weekend dan aku di rumah, suami si U kembali datang, kali ini dia datang dengan membawa anak & seorang temannya. Seperti dugaanku, setelah basa-basi sejenak, dia minta dicarikan pekerjaan, dengan alasan anaknya butuh biaya!

Excuse me...anak kami juga lagi butuh biaya!
......................................................................................
=======================================
Kalau mau lebih puyeng lagi, silahkan klik link di atas untuk kisah selengkapnya :) Ternyata urusan asisten bukan melulu urusan para ibu.

Maka, wahai para Ibu, para Bapak yang jauh sudah pengalaman soal urusan satu ini, tolong saran dan masukannya ya..Biar "bapak baru" satu ini nggak puyeng lagi..


gambar dari sini

Rabu, 21 Januari 2009

Hotspot yang bikin repot


http://suararaa.multiply.com/journal/item/227?mark_read=suararaa:journal:227&replies_read=14
Maunya nulis "Hotspot yang bikin geram" tapi nggak berirama.. Jadilah "Hotspot yang bikin Repot" :D

Kemudahan mendapatkan akses internet dengan adanya hotspot memang membuat hidup lebih mudah. Namun seperti juga hal - hal yang didapat dengan mudah, banyak orang cenderung berlebihan memakainya.

Salah satu contohnya, suatu pertemuan resmi di gedung pusat UGM, yang memang ruang ber-hotspot. Memang sih, ada catatan: harap membawa laptop, karena acaranya memang berkaitan dengan penerapan sistem database baru. Pas seorang pembicara sedang serius menerangkan, tiba - tiba terdengar "CRINGGGG!" khas panggilan YM... Ketahuan banget kan, kalau nyambi chatting?

Kebetulan kok ada juga yang dibikin geram dengan penggunaan hotspot ini, Rapat dicuekin karena pesertanya sibuk "bercinta" dengan laptop masing - masing. Berikut ini petikannya:

=====================================================

.................................................................
Baru kali ini aku sebel sama yang namanya internet dan hotspot.
Aku tau dan aku sering juga dicuekkin temen di manapun kalau mereka lagi konsen dengan internet dan laptopnya.. tapi yah aku mungkin bisa memaklumi dan berlapang dada. hahaha.

Beberapa saat yang lalu, ada rapat besar organisasi. yah biasalah, masa masa pergantian pengurus banyak dilakukan Desember-Januari ini.

Baru kali itu, aku mendapati banyak yang membawa laptop dan berbondong-bondong pergi ke tempat dekat charger.
Plis deh,,,
Mau rapat nggak sih? Niat nggak sih dateng dan mau rapat? Kok nyambi ngenet.. hahaha..Kalau merasa rapat nggak penting dan cuma buat numpang hotspot di dalam ruangan sih,, mendingan numpang hotspot di tempat lain deh. Apa dateng tu cuma mau absen doang? haha nggak penting.. sangat nggak penting.

Kali itu aku merasa benar benar benci dengan internet, hotspot dan laptop...
hahaha.. Orang jadi egois dan nggak care ama apa yang dibahas.

Cerita selengkapnya, klik link di atas..
======================================================

Nah, kayaknya banyak contoh penggunaan hotspot yang sewenang - wenang ini. Mentang - mentang cafe ber-hotspot, dinner for two jadi dinner for three dengan laptop :) Tapi kalau ini sih rada berbau curhat.. :)

Intinya, berhotspot ria pun -seharusnya- ada tata kramanya. Setujuuu?


Gambar didapat dari sini

Selasa, 20 Januari 2009

Enough with mailing list !

Awalnya adalah baik. Sebuah milis mengundang saya untuk bergabung, yang saya terima dengan tangan terbuka, mengingat ini adalah milis untuk teman - teman lama. Dan seperti juga beberapa jaringan yang berawal dari dunia maya, milis ini akhirnya "mendarat" juga, ada kopdar, ketemuan, dan foto - foto. :D Eh.. tapi yang dilakukan di milis ini bukan hanya kangen - kangenan. Ada juga beberapa real action yang lahir dari milis ini, yang menjadi bukti bahwa "friends are forever".

Ada juga konsekuensi dari milis ini. Mailbox saya menjadi lebih sering terisi, tapi asyik juga, karena saya jadi tahu kalau ada kopdar di sini, akan ada ketemuan di sana, dan updated news dari teman - teman. Great! Meskipun untuk itu harus spare time lebih banyak di depan compie.

Tetapi beberapa hari ini, milis menjadi sangat tidak menarik, karena email yang masuk sudah tidak informatif lagi. Milis menjadi semacam chat room, dengan e-mail yang sangat banyak, dengan subjek yang itu - itu juga (pengirim email tidak mau repot mengganti subjek, mungkin terlalu sibuk), isi yang sangat singkat tetapi dengan ekor yang puanjaaaaang (thread email sebelumnya tidak pernah dihapus, mungkin penulis email terlalu sibuk untuk itu). Bagi saya, bombardir email seperti ini sangat mengganggu. Kenapa harus chatting di milis sementara banyak sarana untuk itu? YM conference, skype dan semacamnya bisa digunakan untuk chatting sepuasnya.. atau bahkan saling reply di blog ini juga boleh kok.. monggo.. Masak sih setiap komentar dalam chatting itu harus dikemas dalam e-mail lalu dibroadcast ke seluruh milis? Lebay...

Sesuai ajaran sikap proactive nya Stephen Covey.. :D saya mengajukan protes.
Dan tanggapan yang saya terima adalah...:

"Hida kui sugihhhh bgt yo mesti.mesti sukses bgt.mesti ayuuuu bgt ketoro galaaak.hahaaaa."


Amiien..
So, the friendship is still there...but
Enough with mailing list!

Gambar diambil dari sini

Rabu, 14 Januari 2009

Menu makan siangku tiga hari ini :)




Tiga hari ini ada PMT (program makanan tambahan) untuk perbaikan gizi :D :D :D
Bener - bener "waras wareg"..

Rabu, 07 Januari 2009

Selasa, 06 Januari 2009

Reunian di malam satu suro


Hida, Oni, Shinto, Markus, Pipin, Kunto Agung, Dewata, Ismu.

Date: Sunday, December 28, 2008
Location: Earth Cafe (Momento 24 x 7) Babarsari, Yogyakarta

Setelah proses janji - janjian yang rada ruwet, akhirnya terwujud juga gathering ex SMP 8 angkatan 1981 - 1984 di Jogja, tepatnya di Earth cafe babarsari. Jam delapan malam, saya datang paling awal, celingak celinguk sebentar, dan langsung ketemu mbak Difla, penguasa cafe momento.

Pas melihat ada sekelompok pengunjung di meja pojokan, saya tanya mbak Difla, apa mereka temen temen SMP saya yang mau ketemuan di situ. Jawaban mbak Difla cukup meyakinkan," ora mungkin mbak..kae bocah enom enom .." (Nggak mungkin mbak.. mereka kan anak - anak muda..) Huahhaha...

Untung kemudian Pipin datang, disusul yang lain lain.. Oni (Isnaini), Dewata, Kunto Wiyono, Markus, Shinto a.ka Unyil, Ismu a.ka Wiwid, Agung Pethak. Cerita - cerita duapuluh lima tahun yang lalu pun muncul lagi..:)
Acara baru bubar setelah tengah malam.

Time DOES fly....

Photos by: Pipin