Jumat, 19 November 2010

Kelasku, kelas durhaka :(

Setelah lama tidak menge-blog.. kok kuangen juga ya...
Tapi berhubung lagi sekolah, ya mudah mudahan dimaklumi kalo cuma nulis curhatan anak sekolah :D
=================================================================

Harus diakui bahwa bagian paling menarik dari kembali ke sekolah adalah bertemu teman - teman baru, kulakan joke joke dari berbagai daerah dan kultur :D (salah satunya: ketika seorang teman cari pinjaman charger Hp, maka peringatan yang akan  dia terima adalah,"jangan gonta ganti charger, itu meningkatkan risiko tertular virus HIV!") Soal kuliah, tugas - tugas, buku referensi dan lain sebagainya itu ya.. biasalah.. dilakoni dan dinikmati saja :D

Kebanyakan mahasiswa S2 di kelas kami adalah orang - orang tua yang "kembali ke sekolah" setelah sekian lama berkutat dengan dunia kerja dan keluarga, meskipun ada juga beberapa fresh grad yang masih kinyis - kinyis. Adik - adik fresh grad in mudah dikenali dari sikap tekun dan rajin mereka ketika mendengarkan kuliah, catatan kuliah yang rapi, dan agak malu - malu ketika diskusi kelompok. Sebaliknya para angkatan soeharto (yang kuliah S1 nya sebelum '98) biasanya rada santai selama kuliah, catatan seadanya, pada jeda kuliah langsung sibuk dengan hp, baik urusan bisnis maupun urusan anak/ pasangan, tapi aktif bertanya begitu sessi tanya jawab dan diskusi dibuka. Gaya guyon para mahasiswa tua ini agak sulit dipahami oleh para fresh grad, tetapi adik - adik fresh grad biasanya ikut tersenyum sopan menanggapi guyon para seniornya.

Lha.. ndilalahnya (iki basa endonesa nya apa ya..) kelas saya, kelas promosi kesehatan ini kok ya terkenal paling ribut, paling suka protes dan "ngerjain" para dosen sampai seorang dosen menjuluki kelas kami sebagai "kelas durhaka." Oalah nasib.. sebenarnya sudah niat mau tobat kok ya jatuhnya tetep di kelas durhaka :D :D

Bagaimana riwayatnya sampai kelas kami mendapat julukan unik itu?
Pada waktu itu seorang dosen yang sangat senior mengajar di kelas kami. Beliau ini rupanya cikal bakal, salah satu the founding fathers.. (eh mother ding, wong Ibu-Ibu) program ilmu kesehatan masyarakat di Universitas itu. Gaya mengajar beliau memang agak kuno, satu buku referensi dipalajari bareng - bareng, bab per bab..enak sih, seperti dituntun begitu tapi rada monoton. Beliau akan marah kalau ada yang lupa bawa buku itu atau malah membawa edisi bahasa Indonesianya. Jadi serasa anak SMP lagi.. Konon, beberapa tahun model mengajar beliau sukses dengan cara begitu. Tapi... mana tahan anggota kelas paling ribut ini diperlakukan begitu? Maka sejak awal semester, jam kuliah beliau yang biasanya anteng di prodi lain, di kelas kami jadi penuh interupsi, celetukan, komentar.. bahkan protes. Biasanya mahasiswa menanyakan kejelasan teori, atau mengkonfrontasikan teori dengan realita, atau cuma celetukan iseng yang membuat seisi kelas tertawa. Misalnya "Humble attitude is necessary for health provider... ada yang tahu arti humble?" tanya Bu Dosen. Dari belakang terdengar sahutan "Humble trasi Bu..."

Nahh... di salah satu sessi kuliah, entah bagaimana awalnya, Ibu dosen bercerita bahwa beliau sepuluh tahun yang lalu terkena serangan stroke. "Tapi sekarang sudah nggak kelihatan lagi kan?," tanyanya ceria. Eh.. la kok ada yang berkomentar dengan santainya, "Ah mana.. masih keliatan gitu kok Bu..." Si Ibu dosen cuma geleng - geleng hilang akal. Lalu pas si Ibu dosen ini bercerita tentang pembantunya yang sudah tua dan telah 30 tahun bekerja untuknya, terdengar lagi komentar jahil.."Lansia momong lansia..." Bwahahaha,... meskipun sadis tapi kok tidak tahan untuk tidak tertawa.. Sambil geleng - geleng si Ibu mengeluh,"Kelas ini memang kelas durhaka..."

Tadi pagi waktu saya mengumpulkan tugas "Promosi Kesehatan dalam Manajemen Penanggulangan Bencana" saya kebetulan berjumpa dengan Ibu Dosen ini.
"Kamu dari promosi?"
"Iya Bu..."
"Kelas durhaka itu ya..?"
"Iya Bu..."

Biar saja dibilang kelas durhaka, pokoknya nggak ada yang telat ngumpulin tugas, wekkkk......

gambar dari sini