Senin, 07 Februari 2011

Bagaimana mungkin pembantaian dianggap musibah?

http://www.detiknews.com/read/2011/02/07/215632/1562139/10/gubernur-banten-penyerangan-warga-ahmadiyah-adalah-musibah
Bagaimana mungkin keberingasan itu hanya dianggap musibah? Banjir lahar dingin yang melanda tanah kami adalah musibah, namun pembantaian adalah tindakan kriminal!
===========================================

Senin, 07/02/2011 21:56 WIB
Gubernur Banten: Penyerangan Terhadap Warga Ahmadiyah Adalah Musibah
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Jemaah Ahmadiyah yang diserang sekelompok orang di Desa Cikeusik, Pandeglang, Banten telah menewaskan tiga orang. Menurut Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah peristiwa ini adalah musibah yang di luar kekuasaan pemerintah untuk mencegahnya.

"Ini musibah, di luar kekuasaan kami sebagai manusia," kata Atut usai mengikuti rapat kerja terbatas dengan Menko Polhukam di kantor Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin, (/2/1/2011).

Karena musibah, Atut enggan Pemerintah Banten disebut telah kecolongan dalam peristiwa tersebut. "Sekali lagi Muspida Pendeglang telah mengevakusi pimpinan dan istri. Tapi di malam hari ada yang datang," tutur Ratu Atut.

Apalagi, TNI/ Polri dengan sigap mengamankan keberadaan Ahmadiyah. Namun di luar dugaan terjadi serangan kepada Ahmadiyah. "Ini di luar dugaan. Masyarakat Cikeusik 25 orang (yang mengikuti Ahmadiyah). Tapi keberadannya aktif dan memicu masyarakat setempat," tegas Ratu Atut.

Kini, Pemprov Banten telah menyediakan anggaran untuk kesehatan dan siap menanggung kerusakan yang dialami warga. Selain itu pihaknya juga akan mengusut tuntas alim ulama yang menjadi pemicu anarkis tersebut.

"Ini seperti bencana yang tiba-tiba. Yang melibatkan warga Ahmadiyah," tutup ratu Atut.
(asp/mok)

22 komentar:

  1. Kok onok yo uwong sing tegone koyok ngono, mbak Hida? Wolo-wolo kuwato, rek!

    BalasHapus
  2. sedih y mbak aku dg keadaan ini. meskipun aku pribadi gk sepahaman dg aliran tersebut, tapi kalau sampai ada kejadian sprt itu, sungguh, sepertinya dipertanyakan keIslaman para pelaku. Mereka (termasuk juga para teroris yg menghilangkan nyawa dg membabi buta org2 tak bersalah apa tdk mikir, kelakuan mereka itu amat sangat merugikan tidak saja keluarga korban tetapi juga muslim lainnya yg berada di belahan dunia lain? Efeknya muslim yg memakai atribut agamanya didskriminasikan, sungguh egois.

    BalasHapus
  3. Pemrintah we gak jelas statementnya, piye isoh melindungi warganya?

    BalasHapus
  4. klo katanya yenni wahid : negara telah gagal

    BalasHapus
  5. indonesia tanah air beta...
    kapan dadi full version..?

    BalasHapus
  6. negara menjamin kesejahteraan keamanan , bukan mati dimasa.... pie iki???

    BalasHapus
  7. Astaghfirullah... membayangkan bahwa saya dan para pembantai itu menyembah Tuhan yang sama benar -benar membuat saya miris, dan membaca pernyataan tidak bertanggung jawab itu membuat saya marah..

    BalasHapus
  8. Iya mbak, mereka itu tidak berpikir panjang, menyebut takbir dalam perbuatan keji sungguh sangat menodai Islam itu sendiri. Beginikah Islam yang diteladankan oleh Rasul SAW? tentu tidak. Merekalah yang salah, berpikir sempit dalam menyikapi perbedaan, dan tragisnya, itu dibiarkan saja oleh pemerintah dengan alasan itu adalah musibah... sangat ironis!

    BalasHapus
  9. Iya mbak, mereka itu tidak berpikir panjang, menyebut takbir dalam perbuatan keji sungguh sangat menodai Islam itu sendiri. Beginikah Islam yang diteladankan oleh Rasul SAW? tentu tidak. Merekalah yang salah, berpikir sempit dalam menyikapi perbedaan, dan tragisnya, itu dibiarkan saja oleh pemerintah dengan alasan itu adalah musibah... sangat ironis!

    BalasHapus
  10. Statement Raden Ayu Endhokusumo Martoklepat kuwi Jeng.. "mbuh ra weruh pokoke dudu aku" alias ora tanggung jawab..

    BalasHapus
  11. gagal melindungi warganya, gagal mewujudkan Bhinneka tunggal ika..

    BalasHapus
  12. budaya tinggal glanggang colong playu..

    BalasHapus
  13. tempat akhir menutup mata...
    (karena kelaparan, gizi buruk, antri zakat, atau dibantai FPI dkk... tinggal pilih)

    BalasHapus
  14. mudah - mudahan ada yang masih ingat mengapa negara ini dibentuk:

    (.............Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
    Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
    darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
    kehidupan bangsa,............ -Pembukaan UUD 1945)

    BalasHapus
  15. iya mbak, padahal kalau saja pemerintah tegas? masalahnya mungkin pemerintah takut ya. biasa mbak mungkin hrs ada korban dulu baru dibukakan mata.
    saya jd kasian dg org2 yg ilmu nya kurang, atau krn ilmu mrk krg makanya mereka brutal gitu ya, sedih!

    BalasHapus
  16. @Rahman: Gagal tur isin mundur.. makin didesak njuk malah bohong, data direka reka..

    BalasHapus
  17. @Mbak Sikrit: kalau negara takut yo bubar saja.. mahalnya pendidikan dan tidak adanya lapangan pekerjaan makin suburnya tindakan anarkis seperti itu.. tanggung jawab siapa itu?

    BalasHapus
  18. apik mBilz...sang soyo cetho, sopo sing olo!

    BalasHapus